oplus_34

Kudus, SalokuNews. Peringatan ke-77 Hari Pahlawan memberikan arti tersendiri bagi Lasmin, S.Pd, M.Pd. Tepat  di tanggal 10 November 2025, Lasmin secara resmi pindah tugas dari Kepala SMA Negeri 1 Jekulo Kudus (Saloku) menjadi Kepala SMA Negeri 1 Batangan Pati dan Plt Kepala SMA Negeri 1 Mejobo Kudus menjadi Plt Kepala SMA Negeri 1 Pamotan Pati.

Rasa gembira menyelimuti hatinya lantaran tempat kerjanya kini didekatkan dengan keluarganya yang berada di Gedangan, Kabupaten  Rembang. Sejak menjadi orang nomor satu di SMA Negeri 1 Jekulo, Lasmin harus menempuh perjalanan sekitar 80 km setiap harinya dari rumah untuk sampai di Saloku. Kegiatan ini dijalani hampir empat tahun, 7 Januari 2022 sampai 10 November 2025. Mulai 7 Januari 2022,  Lasmin mengomandoi SMA  yang berlokasi paling ujung timur wilayah Kabupaten Kudus.

Lasmin lahir di Rembang 27 April1975 dari pasangan orang tua Bapak Muntani dan ibu Laginah.  Tahun 1982 Lasmin mulai masuk  pendidikan formal di Sekolah Dasar  (SD) Negeri Gedangan Rembang . Lulus SD tahun 1988, Lasmin  melanjutkan sekolah di SMP Negeri 2 Rembang selama tiga tahun.  Dari SMP Negeri 2 Rembang tahun 1991, Lasmin melanjutkan pendidikan ke  SMA Negeri 2 Rembang tahun 1991-1994.

Rupanya keberuntungan  ada di pihak Lasmin. Saat duduk di bangku SMA, dia mendapatkan dua beasiswa, beasiswa  prestasi dari dinas pendidikan pemerintah Indonesia dan Gerakan Orang Tua Asuh  (GOTA) negara Jepang.  Beasiswa dari negeri Matahari Terbit ini terus diterima Lasmin saat menempuh pendidikan di Jurusan Pendidikan Matematika IKIP Semarang tahun 1994-1998.

Keberuntungan juga terus dirasakan karena saat menjadi mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika IKIP Semarang, Lasmin juga mendapat beasiswa TID (Tunjangan Ikatan Dinas).

Kesenangan  belajar dengan ilmu eksak seperti matematikan dan fisika membuat Lasmin memilih kuliah  di Pendidikan Matematika IKIP Semarang jalur prestasi yang saat itu dikenal PMDK (Penelusuran Minat dan Kemampuan).

Sebenarnya Pendidikan Matematika bukanlah pilihan pertamanya untuk kuliah. Saat itu teknik mesin menjadi incaran utamanya untuk kuliah. Namun Lasmin menyadari jika memilih jurusan teknik mesin, peluang untuk diterima melalui jalur prestasi sangat sulit. Animo teman-temannya di SMA  Negeri 2 Rembang  cukup banyak yang berkeinginan mengambil teknik mesin. Karena itu  saat pengisian PMDK, Lasmin akhirnya memilih Pendidikan Matematika, jurusan yang dianggapnya tidak terlalu berat.  Harapannya Lasmin dapat diterima melalui jalur prestasi.

Benar juga,  hasil pengisian PMDK eqivalen dengan keinginannya.  Lasmin diterima di jurusan Pendidikan Matematika, IKIP Semarang. Tahun 1994-1988  Lasmin  menjadi mahasiswa di kampus yang sekarang bernama UNNES. Meskipun saat itu, kuliah di keguruan dianggap lebih rendah statusnya dibandingkan nonkeguruan. Namun setelah lulus, profesi guru juga dipandang memiliki status yang termasuk tinggi di masyarakat.

Meski mata pelajaran matematka dianggap sebagian besar murid menakutkan, suami Retno Dewi Sulistiyo Wati ini percaya ia tidak kehilangan mimpi menjadi guru yang bisa mengajarkan pelajaran tersebut dengan baik.  Tantangan yang dihadapi adalah bagaimana membuat siswa percaya bahwa angka-angka bisa menjadi sahabat dan bukan momok. Itulah sebabya dia berusaha agar bisa lulus tepat waktu. Bukan hanya itu, sebelum lulus kuliah, Lasmin sudah mengajar di SMA Negeri 1 Rembang.  Tahun 2000  dirinya lolos CPNS dan ditempatkan di SMA Negeri 1 Rembang sampai  Januari 2022.

Tidak mengheranan saat mengajar di SMA Negeri 1 Rembang Lasmin terus belajar. Baginya belajar adalah kebutuhan. Guru yang berhenti belajar akan berhenti menginspirasi. Tekad ini membuahkan hasil. Beberapa prestasi pun diraih. Tahun 2008 Lasmin terpilih sebagai Guru Berpretasi Kabupaten Rembang.  Lasmin juga pernah menjadi  Juara OSN Guru Matematika Kabupaten Rembang dan menjadi  Delegasi Guru Mitra Kemendikbud yang ditempatkan di SMA Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur, Provinsi Lampung.

Setelah mengajar 21 tahun di  SMA Negeri 1 Rembang, Lasmin dipercaya menjadi Kepala SMA Negeri 1 Jekulo Kudus mulai  7 Januari 2022. Pada Juni 2025, Lasmin mendapat kepercayaan lagi menjadi Plt Kepala SMA Negeri 1 Mejobo Kudus.   Selama hampir 6 bulan, Lasmin menjadi kepala sekolah di dua SMA.

Kesungguhan Lasmin dalam  belajar sudah terlihat sejak di bangku sekolah dasar. Saat menghadapi Ujian Nasional (UN) kelas 6 SD, Lasmin belajar dengan menggunakan uplik,  alat penerangan tradisional.  Hal  tersebut dilakukan karena saat itu listrik belum masuk di desanya. Saking serusnya belajar, rambutnya sampai terkena api. Pengalaman yang tidak terlupakan itu terus membekas di dalam lubuk hatinya bahwa belajar menjadi sesuatu yang sangat penting. Baginya belajar bukan lagi kewajiban tetapi kebutuhan.

Karenanya saat mengajar  di SMA Negeri 1 Rembang, Lasmin melanjutkan pendidikan Pascasarjana (S2) di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Semarang (UNNES) tahun 2009-2011.

Dalam berorganisasi, Lasmin juga banyak belajar. Semenjak kuliah, dia aktif di Himpunan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika IKIP Semarang. Tahun 1996 bergabung di  BEM FPMIPA IKIP Semarang dan aktif di Senat FPMIPA IKIP Semarang tahun 1997.

Aktif di berbagai organisasi kampus membuat Lasmin banyak belajark dalam bekerja sama dengan orang-orang  yang berlatar belakang dan ide berbeda. Baginya aktif di organisaisi kampus adalah simulasi dunia kerja yang aman dan terstruktur,  yang melengkapi ijazahnya dengan portofolio keterampilan praktis.

Setelah menjadi guru, Lasmin menjadi Ketua MGMP Matematika Kabupaten Rembang  tahun 2013.  Di lingkungan masyarakat, Lasmin juga aktif berorganisasi. Terbukti pernah menjadi Ketua LPMD (Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa)  Desa Gedangan tahun 2010,  Ketua BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) Desa Gedangan, dan Ketua KDMP (Koperasi Desa Merah Putih) Desa Gedangan tahun 2025 sampai sekarang.

Berbagai rintangan dan kendala  membuat Lasmin senang mencari inspirasi dan  bersungguh-sungguh melaksanakan tugas. Seperti motivasi hidupnya “Sing sopo temen bakal tinemu.” Yang artinya barang siapa bersungguh-sungguh akan menemukan hasilnya.

Dengan terus belajar, orang tua dari  Gama Naufal Afiyah dan Syifa Nailatuz Zahra ini  mendapatkan kesan yang mendalam saat menjabat Kepala SMA Negeri 1 Jekulo. “SMA Negeri 1 Jekulo bagi saya adalah tempat yang penuh kehangatan, kebersamaan, dan semangat gotong royong. Di sekolah ini, saya merasakan kekuatan kolaborasi antara guru, tenaga kependidikan, dan siswa yang saling menguatkan,” papar Lasmin.

Penyuka olah raga yang memberikan kegembiraan ini juga merasa SMA Negeri 1 Jekulo memiliki ati besar dalam perjalanan kepemimpinannya. “Banyak pengalaman berharga, persaudaraan yang tulus, serta perjalanan panjang yang membentuk saya menjadi pribadi dan pemimpin yang lebih matang,”  aku  Lasmin.

“Saloku telah memberi saya lebih dari sekadar pengalaman kerja, ia memberi arti tentang persahabatan, pengorbanan, dan kebahagiaan,” tambahnya .

Kepada  SMA Negeri 1 Jekulo yang telah memberikan banyak hal, Lasmin berpesan agar terus menjadi sekolah yang maju, adaptif, dan berintegritas. “Teruslah menjadi sekolah yang maju, adaptif, dan berintegritas. Pertahankan budaya kerja yang harmonis, kembangkan inovasi pembelajaran sesuai slogan one team, one dream, one goal, dan jadikan SMA Negerei 1 Jekulo sebagai ruang tumbuh yang memberi harapan bagi masa depan anak-anak bangsa. Tetaplah menjadi keluarga besar yang saling mendukung dalam langkah apa pun,” pesan Lasmin.

SMA Negeri 1 Jekulo bukan sekedar tempat bekerja bagi Lasmin. Saloku adalah tempat Lasmin belajar menjadi manusia yang lebih sabar, lebih peka, dan lebih kuat. Saloku tidak hanya memberi Lasmin profesi, tetapi juga cerita, makna, dan alasan untuk terus melangkah dengan hati yang penuh bahagia. Selamat menjalankan tugas di SMA Negeri 1 Batangan Pati dengan penuh semangat.