
Kudus, SalokuNews. Selama bulan Oktober ini murid-murid kelas X-XII SMA Negeri 1 Jekulo melaksanakan kegiatan kokurikuler upacara bendera, menjaga kebersihan lingkungan melalui kebiasaan membuang sampah dan memilah sampah, berolah raga, dan mencegah stuntimg pada remaja. Murid kelas X melaksanakan 4 kegiatan kokurikuler tersebut. Sementara murid kelas XI dan II melaksanakan kegiatan kokurikuler upacara bendera, olah raga dan kebersihan secara bergantian. Semua kegiatan kokurikuler tersebut merupakan penerapan dari 7 kebiasaan anak Indonesia hebat (KAIH). Demikian pesan pembina upacara bendera Kustiyani, S.Pd dalam upacara bendera Senin (6/10/2025) di lapangan belakang SMA Negeri 1 Jekulo.
Penerapan tema bermasyarakat adalah upacara bendera. Pada Senin (6/10/2025) aktivitas 7 tema bermasyarakat adalah tanggung jawab murid saat menjalankan upacara baik sebagai petugas maupun peserta upacara. Sebagai petugas upacara maka murid-murid melaksanakan tugas tersebut dengan baik. Tanggung jawab tersebut meliputi sebagai pemimpin upacara, pasukan pengibar bendera (Paskibra, pembawa teks Pancasila, pembaca teks Pembukaan UUD 1945, pembaca doa, pemandu acara (MC) maupun dirigen. “ Terima kasih kepada murid kelas XI F 05 yang Senin ini telah melaksanakan tugas sebagai petugas upacara. Terima kasih juga kepada wali kelas XI F05 Bapak Yudis Astera yang sudah mendampingi dan membimbing muridnya menjadi petugas upcara,” kata Kustiyani.
Sementara tugas utama murid-murid peserta upacara adalah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan upacara dengan sikap yang sopan, disiplin, dan penuh rasa hormat. Peserta upacara juga diharapkan mengikuti perintah dari pemimpin upacara dan berpartisipasi dalam penghormatan terhadap bendera.
Sikap sopan berarti sikap dan perilaku yang mencerminkan adab dan tata krama yang baik dalam berinteraksi dengan orang lain terkait upacara bendera . Sopan santun ini meliputi cara berbicara, bertindak, dan bersikap yang menunjukkan rasa hormat, menghargai, dan peduli terhadap orang lain.
Disiplin berarti tata tertib, ketaatan, atau kepatuhan pada suatu peraturan atau norma yang berlaku, baik yang berasal dari kesadaran diri maupun dari dorongan eksternal, untuk mencapai tujuan dan menciptakan keteraturan upacara bendera. Penuh rasa hormat dalam upacara bendera adalah sikap menghargai dan memperlakukan orang lain (atau diri sendiri dan lingkungan) dengan baik, sopan, dan penuh penghargaan terhadap hak, nilai, serta martabatnya.
Sementara kegiatan kokurikuler menjaga kebersihan lingkungan adalah aktivitas 7 Merancang media kampanye kreatif. Rancangan pesan kampanye kreatif dalam bentuk planfet, slogan, poster, lagu singkat, dan orasi motivasi.
Kegiatan Ko KAIH LM pada aktivitas 9 dan 10 Menulis artikel dan produksi media kampanye sosial. Dalam menulis artikel ini, literasi salah satu kunci utamanya. Media kampanye sosial yang dibuat setiap kelompok ada 4, dengan rincian dalam bentuk 2 poster atau info grafis dan 2 properti genggam.
Tes Kompetensi Akademik
Terkait kegiatan tes kompetensi akademik (TKA), Kustiyani menghimbau agar murid-murid kelas XII yang saat ini menjalani pembimbingan TKA untuk melaksanakannya dengan penuh semangat. Tidak ada yang tidak mungkin untuk dicapai, kuncinya adalah belajar tekun, rajin, dan berdoa.
Saat ini TKA tidak hanya sekadar seleksi masuk perguruan tinggi jalur prestasi. TKA juga berfungsi sebagai alat pemetaan kemampuan akademik nasional. Tidak mengherankan jika TKA bukan hanya menjawab soal, tetapi juga melatih daya nalar, ketahanan belajar, dan strategi berpikir cepat. TKA dirancang pemerintah untuk mendorong murid berpikir kritis, terampil memecahkan masalah, dan memiliki kesempatan bersaing secara sehat tanpa memandang latar belakang sosial maupun daerah. Kebijakan TKA menjadi jawaban atas kebutuhan masyarakat terhadap penilaian pemerintah yang terstandar dan bersifat individu. Dengan pelaksanaan TKA 2025, pemerintah berharap hadirnya generasi muda Indonesia yang unggul, berdaya saing global, dan siap berkontribusi bagi pembangunan menuju Indonesia Emas 2045. (UT, KT)