
Kudus, Salokunews. SMA Negeri 1 Jekulo bekerja sama dengan Bank Mandiri Cabang Kudus menyelenggarakan sosialisasi dan literasi keuangan pada hari Selasa (29/7/2025) pukul 13.00 – 14.15 WIB. Kegiatan yang diikuti seluruh murid kelas X dan didampingi wali kelas serta guru pengampu pada jam tersebut berlangsung cukup antusias. Narasumber Bank Mandiri cabang Kudus Jefri Arif Sosiawan, SE, Fredia Nuril Arifin, S,Ds, Sri Rejeki, S.Si, dan Deviani Farikhatul Ummah, SE.
Kegiatan yang pesertanya semua murud baru SMA Negeri 1 Jekulo bertujuan mengenalkan pada mereka untuk dapat mengelola keuangan secara lebih bijaksana. Hal ini dilakukan karena literasi keuangan terutama di kalangan pelajar Saloku masih dikategorikan rendah. Rendahnya tingkat literasi keuangan tersebut dapat menjadi indikasi bahwa pengetahuan murid yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan masih kurang baik. Hal ini dapat berdampak pengelolaan keuangan murid dalam kehidupan sehari-hari.
Jefri Arif menjelaskan dengan detail mengenai literasi keuangan. Materi sosialisasi meliputi pengelolaan keuangan yang sehat, merencanakan alokasi kebutuhan, kewaspadaan terhadap penipuan keuangan yang dilakukan secara online seperti bahaya judi online dan pinjol , dan informasi tentang produk keuangan yang tersedia.
Jefri Arif Sosiawan, SE memaparkan waspada terhadap penipuan online
Pengaturan keuangan yang bisa dilakukan masyarajat adalah menabung, menambah penghasilan, belajar mengatur keuangan, belajar berinvestasi, memenuhi gaya hidup, berbuat kebaikan, dan frugal living. Menabung, belajar mengatur keuangan, dan frugal living dapat dilakukan murid. Tentu saja disesuaikan dengan kondisi keuangan dari orang tua murid.
Murid-murid yang dapat menjawab pertanyaan dari narasumber mendapatkan voucher makan. Salah satunya murid kels XE 09 Muhammad Adnan Khiar Syarif Harianto. Syarif mengetahui jenis-jenis investasi dari media sosial seperti Akademi Crypto. Syarif belajar keuangan dari Akademi Crypto agar mengetahui investasi dan ekonomi global. ‘’Saya tahu akademi crypto dari youtube,’’ kata Syairif.
Menurut Syarif, manfaat yang diperoleh dari sosialisasi dan literasi keuangan diantaranya mengetahui investasi legal dan illegal. Contoh investasi illegal seperti Forex. Sementara contoh investasi legal diantaranya Bibit, Ajaib, dan Living My Bank Mandiri. Manfaat lain yang diperoleh dari sosialisasi tersebut adalah dapat mengelola keuangan dengan baik seperti mengalokasikan uang 20 % untuk tabungan, 40 % memenuhi kebutuhan, 10 % berbagai dengan sesama. Selebihnya 30 % untuk cicilan dan kebutuhan lainnya.
Syarif berkeinginan, jika suatu saat sudah bekerja dan memiliki pendapatan sendiri, dia akan menyisihkan pendapatannya sekitar 10 juta rupiah untuk dana darurat. Dana darurat tersebut sangat penting, agar tidak menggunakan dana-dana lain yang sudah dialokasikan. ”Nanti kalau saya sudah punya income pendapatan, saya akan menabung 10 juta untuk dana darurat,” tandas Syarif.
Waka Kesiswaan SMA Negeri 1 Jekulo Wahyu Triambodo, S.Pd menjelaskan kegiatan sosialisasi dan literasi keuangan sangat penting, terutama bagi murid yang belum memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengelolaan keuangan. Kegiatan ini dapat membantu meningkatkan kesadaran dan kemampuan siswa dalam mengelola keuangan mereka dengan lebih baik. “Dengan memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengelolaan keuangan, anak – anak dapat membuat keputusan yang lebih baik tentang penggunaan uang mereka, “ kata Wahyu.
Harapan dari penyelenggaraan kegiatan ini adalah dapat mengurangi risiko pengelolaan keuangan murid. Oleh karena dengan memiliki pengetahuan yang cukup tentang pengelolaan keuangan, mereka dapat mengelola keuangan secara bijak dan memiliki tabungan yang cukup. Pada akhirnya pengetahuan pengelolaan keuangan membuat murid dapat berpartisipasi dalam program keuangan.
Dengan demikian, kegiatan sosialisasi dan literasi tentang keuangan dapat memiliki dampak yang sangat positif bagi di kalangan para murid.
Kaitan dengan menabung sebagai bagian dari belajar mengelola keuangan, Wahyu berharap kepada murid untuk memiliki rekening tabungan pelajar. Namun hal ini tidak bersifat wajib. (UT, KT)