
Kudus SalokuNews. SMA Negeri 1 Jekulo memperingati Hari Anak Nasional (HAN) dengan melaksanakan senam anak Indonesia hebat (SAIH), menyanyikan lagu Indonesia Raya, berdoa, dan Ngobrol bareng Bu Dewi dan Bu Mega. Perayaan HAN ke-41 ini dilaksanakan pada Rabu (23/7/2025) dari pukul 07.00-09.10 di halaman depan dan lapangan indoor basket SMA Negeri 1 Jekulo.
Perayaan ini bertujuan menghormati hak-hak anak terutama murid di Saloku. Peringatan hari anak diikuti seluruh murid kelas X, XI dan XII serta didampingi oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan. Dengan tema Pertemuan pagi ceria, kegiatan ini bisa menjadi pengingat betapa penting posisi anak-anak hari ini terhadap masa depan.
Berdasarkan surat edaran Kementrian Pendidikan, setiap sekolah diwajibkan untuk memperingati HAN di sekolah masing-masing. Tema peringatan HAN kali ini adalah Pertemuan pagi ceria. Kegiatannya meliputi SAIH, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan berdoa.
Kepala SMA Negeri 1 Jekulo Lasmin, S.Pd, M.Pd
Menurut Kepala SMA Negeri 1 Jekulo Lasmin, S.Pd, M.Pd peringatan HAN di sekolahnya sudah sesuai dengan kebijakan kementerian pendidikan dan kebudayaan yang pelaksanaan meliputi tiga kegiatan tersebut. Sementara acara ngobrol bareng Bu Dewi dan Bu Mega merupakan ide dari SMA Negeri 1 Jekulo sendiri.
Pemilihan media sosial sebagai tambahan dalam rangkaian peringatan HAN sekarang karena saat ini hal yang sangat dekat dengan kehidupan murid SMA adalah media sosial. Melalui perangkat handphone, murid sekarang tidak bisa lepas dari WhatsApp, facebook, IG, dan aplikasi lainnya yang membuatnya seperti ‘candu’.
“Untuk SMA Negeri 1 Jekulo, apa yang disampaikan oleh kementerian sudah kita laksanakan. Dan kita beri tambahan. Ini saat penting bagi anak-anak, bagaimana bermedia sosial yang benar. Sehingga ada kegiatan bersama Bu Dewi dan Bu Mega dengan teman Peran remaja dalam bermedia sosial,” papar Lasmin.
Rangkaian kegiatan dalam rangka peringatan HAN ke 41 ini kata Lasmin, juga sudah dilaporkan ke pengawas SMA Negeri 1 Jekulo Christiantoo Tri Cahyono, S.Pd yang meninjau pelaksanaan HAN di SMA Negeri 1 Jekulo. Menurut Lasmin, Bapak Christianto mengapresiasi kegiatan yang dilakukan SMA Negeri dalam peringatan HAN ke 41 karena dinilai baik untuk perkembangan murid.
Pengawas dan Kepala SMA N 1 Jekulo SMA Christiantoo Tri Cahyono, S.Pd dan Lasmin, S.Pd, M.Pd saat meninjau pelaksaan peringatan HAN ke 41 di SMA N 1 Jekulo
Peringatan HAN ini menyimpan makna terkait hak anak di Indonesia. Kita perlu memahami pentingnya melindungi hak-hak anak dan memberikan perhatian kepada mereka sebagai generasi penerus bangsa melalui berbagai kegiatan yang positif. Anak perlu memperoleh kesempatan seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar.
Lasmin menjelaskan acara Ngobrol bareng Bu Dewi dan Bu Mega yang disiarkan secara langsung di IG merupakan salah satu cara memberikan pemahaman ke murid mengenai bermedia sosial yang benar. “Disini butuh pemahaman. Alhamdulillah dari Bu Dewi dan Bu Mega sudah memberikan pemahaman betul kepada anak-anak,” jelas Lasmin.
Bapak guru SMA Negeri 1 Jekulo mendampingi murid dalam Ngobrol bareng dengan Bu Dewi dan Bu Mega
Hanya saja, lanjut Lasmin, memberikan pemahaman belum cukup untuk membuat murid dengan sadar mengerti dalam bermedia sosial. Murid harus betu-betul dapat menggunakan media sosial seperti AI sesuai kebutuhanan.
“Harapan kami apa yang didiskusikan betul-betul akan dilakukan anak-anak. Yang dilakukan anak, ini yang yang belum kita lihat, apakah sudah berhasil atau belum. Kalau materi ini yang disampaikan, sudah berhasil diberikan kepada anak-anak, ” papar Lasmin.
Bapak guru SMA Negeri 1 Jekulo mendampingi murid dalam Ngobrol bareng dengan Bu Dewi dan Bu Mega
“Mungkin ini awal dari pemahaman anak anak. Selanjutnya butuh pendampingan, bahwa anak betul-betul menggunakan AI sesuai kebutuhannya,” kata Lasmin.
Sekarang ini teknologi berkembang dengan sangat pesat. Teknologi digital telah merubah banyak hal yang dapat berdampak positif maupun negatif. ”Intinya dengan teknologi yang banyak, apapun bisa diubah. Foto yang jelek jadi bagus, foto satu orang bisa jadi dua orang,” tambahnya.
Perkembangan tehnologi harus disikapi dengan sangat bijak agar tidak menimbulkan permasalahan lagi, diantaranya melanggar UU IT. ”Kalau anak-anak tidak cerdik menggunakannya, maka akan bermasalah. Termasuk sampai melanggar UU IT,” imbuh Lasmin.
Ceria dan Antusias
Terlihat keceriaan mereka mengikuti serentetan acara yang digelar dengan sederhana namun penuh makna tanpa meninggalkan arti dan hikmah dari acara tersebut. Semua pada antusias dan semangat dengan seragam kaos sesuai dengan tema kelasnya. Mereka mengikuti semua rangkaian kegiatan peringatan HAM yang meliputi : SAIH, pembukaan,menyanyikan lagu Indonesia Raya, doa, dan Ngobrol bareng Bu Dewi dan Bu Mega.
Wajah murid-murid dengan ceria mengikuti Ngobrol bareng dengan Bu Dewi dan Bu Mega
Berdasarkan pantauan, acara ngobrol bareng Bu Dewi dan Bu Mega paling meriah karena narasumber acara tersebut merupakan tiktoker yang sudah terkenal dalam jaringan media sosial. Di media sosial, nama Bu Dewi dan Bu Mega sudah dikenal mulai anak-anak SD sampai orang dewasa. Publik mengenal keduanya karena gaya kocaknya yang sangat menghibur di setiap tampilan tayangan.
Senam Anak Indonesia Hebat
Perayaan HAN ini diawali dengan senam yang diikuti oleh seluruh warga Saloku. Kegiatan ini dipandu instruktur sekaligus guru olah raga Wahyudin, S.Pd. Wajah murid-murid terlihat ceria dan senyum merekah. Dengan penuh semangat, mereka menggerakkan badan mengikuti gerakan badan beberapa murid yang menjadi pemandu senam.
Murid-murid melaksanakan SAIH di lapangan
Senam ini tidak hanya sarat dengan nilai budaya, tetapi juga dapat dijadikan sebagai sarana anak untuk berolahraga dan bermasyarakat.
Guru dan tendik mendampingi murid melaksanakan SAIH di lapangan
Pembukaan
Kegiatan dibuka dengan bacaan Basmallah, tentunya setelah selesai pelaksanaan Senam Anak Indonesia Hebat. Jika pelaksaaan SAIH di halaman depan dan lapangan indoor basket SMA Negeri 1 Jekulo, maka acara pembukaan dan seterusnya berada di lapangan indoor basket dengan pertimbangan tempatnya teduh, terbuka, dan sirkulasi udaya sangat bagus.
Pembukaan peringatan HAN ke 41
Lagu Indonesia Raya
Setelah pembukaan, berlanjut dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya oleh semua warga Saloku. Semua yang hadir dalam perayaan tersebut berdiri tegak menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Dengan penuh khidmat dan bangga, suara penuh semangat mereka menyelimuti suasana yang ceria dan cerah.
Semua murid dan guru menyanyikan lagu Indonesia Raya
Doa
Lantunan doa yang dibacakan guru PAI Khosim, S.Pd.I menambah suasan semakin hangat, haru dan rasa bangga yang tidak dapat dibendung. Doa yang dipimpin Khosim ini diharapkan pada pertemuan pagi ceria berjalan lancar dan bermanfaat bagi semua
Guru PAI Khosim, S.Pd.I membacakan doa pada peringatan HAN ke -41
Ngobrol bareng Bu Dewi dan Bu Mega
Selesai berdoa, langsung berlanjut ke acara ngobrol bareng Bu Dewi dan Bu Mega dengan tema Peran remaja dalam bermedia sosial. Kedua tiktokter ini mengajak murid untuk semakin memahami dan mengamalkan nilai-nilai bijak dalam bermedia sosial . Mereka harus dapat menanamkan dan mengimplementasikan nilai-nilai tesebut dalam kehidupan di tengah masyarakat.
Dalam obrolan tersebut, Bu Dewi dan Bu Mega berpesan di era perkembangan teknologi yang canggih, murid -murid sekarang jangan mudah percaya dan menyebarkan informasi yang belum tahu kebenarannya (hoaks). Murid harus dapat manjaga sikap untuk saling saling menghormati, terutama dalam menanggapi perbedaan pendapat di media social. Penggunaan media sosial untuk berbagi pengetahuan, inspirasi, dan hal-hal positif lainnya dan menghindari konten yang negatif.
Bu Dewi dan Bu Mega
“Kalian itu yang sering menggunakan medsos, kalian harus bisa menggunakan dengan baik, gunakan hal-hal yang positif. Gunakan media sosial yang memberikan manfaat sehingga bernilai ibadah dan berpahala. Kita bijak dalam menggunakan media sosial,” kata Bu Dewi.
Pada sesi tanya jawab Umar Said siswa kelas X-E7 menanyakan mengenai konten yang dipakai orang lain.“Kalau konten dipakai itu bagaimana?” tanya Umar. Dengan sangat jelas Bu Dewi menjelaskan pertanyaan tersebut dengan memberikan contoh kasus serupa yang pernah dialami.
Murid kelas X-E7 Umar mendapatkan hadiah dari Bu Mega atas pertanyaan yang diajukan
“ Dulu waktu ketemu dengan Youtuber Indonesia, ada konten dipotong di-up oleh akun orang lain. Orang yang meng-up itu akan menghasilkan uang. Beliau hanya pasrah selama tidak disalahgunakan. Dia malah merasa senang karena materi yang dibuat dapat digunakan orang lain walaupun dengan cara mencuri. Ilmunya bermanfaat bagi orang lain,” kata Bu Dewi.
“Seperti juga akun kami di medsos. Ada akun yang mengatasnamakan follower Bu Dewi. Video hasil comotan-comotan itu tidak bisa dihitung dengan uang yang dihasilkan. Ada yang konfirmasi dari orang lain, apakah itu akun Bu Dewi, saya jawab bukan. Sakit hati, ada. Tapi yo wes ben, kalaupun itu bisa menghasilkan uang. Semoga barokahi dan bermanfaat ilmunya. Nah, kalau mau ambil video orang lain harus ada sumbernya.” jelas Dewi.
Seperti jawaban Bu Dewi ketika menjawab pertanyaan dari Elisa murid kelas XII-F07. “Bagiamana ketika tes menggunakan teknologi canggih seperti AI antara anak yang pinter dengan anak yang curang misal dalam tes. Bagaimana nilai yang diberikan?” tanya Elisa.
“Ketika ada AI dapat mencari berbagai informasi, tapi semua ada prosesnya. Jadi kita lihat proses dengan baik. Proses dengan perjuangan diri sendiri berarti sudah mempersiapkan alat perang di SMA Negeri 1 Jekulo. Sekarang yang namanya teknologi setiap detik, setiap menit, akan cepat berubah. Kita harus cepat menyesuaikan diri. Teknologi itu ada dampak positif dan negatif. Jadi kita harus bisa mengambil positif dan manfaatnya,“ papar Dewi.
Kehadiran media sosial diharapkan dapat menjadi alat yang bermanfaat dan positif dalam kehidupan sehari-hari dan menjunjung etika dalam berkomunikasi. Teruslah berbuat baik dalam media sosial, semoga kebaikan akan membawa manfaat dan keberkahan pada kita semua.
Guru SMA Negeri 1 Jekulo mendampingi murid dalam Ngobrol bareng Bu Dewi dan Bu Mega
Acara ngobrol bareng Bu Dewi dan Bu mega diakhiri dengan meneriakkan semangat jargon Saloku One Team One Dream One Goal.
Kegiatan ini dapat memupuk semangat kebersamaan dan rasa nasionalisme di kalangan anak-anak Indonesia. Meski menghadapi berbagai tantangan, mereka tetap diajak untuk saling mendukung, tetap kreatif, dan menjaga semangat dalam menghadapi masa depan yang lebih baik. Perayaan HAN yang penuh dengan keceriaan dan canda tawa, diharapkan membawa warna dan nuansa baru bagi anak untuk perkembangan kehidupan selanjutnya.
“Selamat Hari Anak Nasional. Tumbuhlah menjadi generasi emas yang hebat, cerdas dan berkarakter.” (UT,FR,KT)