Kudus, SalokuNews. Semua  calon penegak Ambalan Brotoseno-Larasi Pangkalan SMA Negeri 1 Jekulo harus dapat menepati  janji Dasa Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari baik di lingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat.  Oleh karena dasa darma pramuka merupakan pandangan hidup bagi seorang pramuka yang harus direalisasikan dalam kehidupan  keseharian.

Pesan tersebut disampaikan Kamabigus Penegak Ambalan Brotoseno-Larasi Pangkalan SMA Negeri 1 Jekulo, Lasmin, S.Pd, M.Pd dalam sambutan Pembukaan Kemah Penerimaan Tamu Ambalan (PTA) Brotoseno-Larasi Pangkalan SMA Negeri 1 Jekulo Angkatan ke-37 di lapangan SMA Negeri 1 Jekulo.

”Dasa Darma Pramuka adalah pandangan hidup bagi seorang pramuka. Maka 10 prinsip dalam Dasa Darma Pramuka  tidak sekedar hanya  dihafalkan, tetapi perlu kita lakukan dalam kehidupan kita di sekolah, masyarakat, dan keluarga,” ujar Lasmin.

Kamibigus Ambalan Brotoseno-Larasati Lasmin, S.Pd, M.Pd memberikan sambutan pembukaan Kemah PTA

Gerakan Pramuka Ambalan Brotoseno-Larasati Pangkalan  SMA Negeri 1 Jekulo menyelenggarakan Kemah Penerimaan  Tamu Ambalan (PTA) untuk menerima calon anggota penegak,  murid kelas X. Kemah PTA angkatan 37  berlangsung selama 2 hari 1 malam,  Jum’at (18/7/2025) pukul 07.00 WIB sampai Sabtu (18/7/2025) pukul 08.00 WIB di lapangan SMA Negeri 1 Jekulo.

Kemah ini diikuti seluruh murid kelas X calon anggota penengak, 50 murid kls XI dan XII sebagai bantara, serta10 pembina yang membantu dan mendampingi dalam kegiatan tersebut.

Kemah PTA yang berlangsung selama 2 hari 1 malam,  Jum’at (18/7/2025) pukul 07.00 WIB sampai Sabtu (18/7/2025) pukul 08.00 WIB untuk menerima dan meresmikan anggota baru penegak,  murid kelas X. Kemah blok ini diikuti seluruh murid kelas X calon anggota penengak, 50 murid kls XI dan XII sebagai bantara, serta10 pembina yang membantu dan mendampingi dalam kegiatan tersebut.

Selain dasa darma pramuka, calon penegak Ambalan Brotoseno-Larasi diharapkan dapat  tercapai sandi ambalan Brotoseno Larasati. Karena sandi ambalan merupakan cita-cita dan  impian dari ambalan Brotoseno Larasati. ”Saya berharap, adik-adik sekalian bisa mencapai  impian tersebut,” harap Lasmin.

Sebagai anggota pramuka, jiwa sosial harus selalu dipupuk dan dikembangkan. ”Kita bersama-sama untuk bisa menolong dan  membersamai membangun masyarakat,” kata Lasmin.

Karakter lain yang harus dimiliki anggota pramuka ambalan Brotoseno-Larasati  adalah menjadi orang yang ’kuat’ seperti panah dan rujakpolo yang merupakan benda adat Ambalan Brotoseno-Larasi Pangkalan SMA Negeri 1 Jekulo. ”Benda ini bukan merupakan hal yang harus didewakan. Tetapi ini adalah gambaran dari kita. Kita adalah  orang yang kuat, kita adalah orang yang mampu seperti senjata senjata tersebut,” jelas Lasmin.

Dalam  pelaksanaan kemah selama  2 hari, Lasmi  berharap agar tidak terjadi bullying. ”Saya berharap, jangan sampai terjadi bullying. Jadi kalau adik-adik nanti merasa ada bullying, mohon untuk bisa segera melaporkan  kepada kakak-kakak pembina. Tetapi saya berharap adik-adik bisa membedakan antara bullying dengan sesuatu yang sudah menjadi kesepakatan bersama,” papar Lasmin.

Lasmin juga berpesan apabila dalam pelakanaan kemah PTA ada hal-hal yang dinilai negatif, mohon disampaikan  kepada sekolah untuk dilakukan evaluasi dan perbaikannya. ”Kalau kegiatan positif, silakan di upload di dunia maya. Tetapi ketika itu negatif,  tolong sampaikan kepada sekolah agar kami bisa mengevaluasi  dan memperbaiki diri,” jelas Lasmin sambil meminta calon penegak jangan melupakan kedisiplinan dan kesepakatan yang telah disepakati.

Pembina Larasati, Maimunah, S.Pd, mengatakan kemah PTA sangat penting khususnya bagi murid yang baru memasuki jenjang penegak.  Karena kemah tersebut  memberikan kesempatan untuk beradaptasi, belajar, dan tumbuh bersama dalam lingkungan pramuka, khususnya ambalan Brotoseno – Larasati Gudep 117-118 Pangkalan SMA Negeri 1 Jekulo.

Pembina Larasati, Maimunah, S.Pd

Dengan jargon PTA 2025 MAITRASELA (Mandiri, Interaksi, Rajin Brotoseno Larasati) murid baru kelas X bisa tumbuh kembang menjadi insan yang mempunyai rasa peduli terhadap sesama, tangguh, kreatif, mandiri, berbudaya, jujur dan dapat dipercaya, serta dapat mengamalkan nilai-nilai yang terkandung dalam Dasa Dharma.  Besarnya manfaat yang diperoleh, sampai sekarang kegiatan  pramuka merupakan ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti kelas X sesuai kurikulum yang berlaku. “Kepramukaan merupakan ekstrakurikuler wajib yang harus diikuti oleh seluruh murid sesuai kurikulum yang berlaku.” imbuhnya.

Masih menurut Maimunah, S.Pd, sebagian besar kegiatan kemah ini di  alam terbuka, seperti mendirikan tenda, api unggun, permainan, dan kegiatan lainnya. Tujuan dari kegiatan tersebut adalah  membangun karakter dan keterampilan anggota pramuka. “Kegiatan ini dapat memupuk kerjasama, kemandirian antar peserta. Karena di sini banyak kegiatan yang mencerminkan bagaimana mereka harus kompak, peduli dengan sesama,” kata Maimunah.

Kemah blok ini diawali dengan  apel pembukaan yang diikuti Kamabigus, kakak-kakak Pembina, guru karyawan, serta murid-murid kelas X.  Dalam sambutannya,  Kamabigus Lasmin, S.Pd, M.Pd menjelaskan beberapa golongan dalam kepramukaan yaitu Siaga (7-10 tahun), Penggalang (11-15 tahun), Penegak (16-20 tahun), dan Pandega (21-25 tahun). “ Setiap golongan mempunyai ciri tersendiri, misalnya kegiatan antar golongan berbeda, tetapi semuanya memiliki tujuan yang sama yaitu membentuk individu yang mandiri, bertanggungjawab.” tambahnya.

Selain itu lanjut Maimunah, calon anggota penegak juga harus memiliki wawasan sejarah dan kepengurusan dewan ambalan yang terdapat dalam pos-pos. ”Mereka juga harus tahu wawasan misalnya tentang sejarah atau kepengurusan dewan ambalan dan itu terdapat dalam pos-pos. Dalam PTA ini dibagi 5 pos di mana masing-masing pos memiliki kegiatan atau karakter yang beda. “  kata Maimunah.

Pos 1  Pusaka dan Pos 3 Adat Ambalan

Lima pos tersebut  untuk melatih peserta pramuka dalam hal tanggungjawab, kemandirian dan wawasannya. Kelima pos tersebut adalah :  1) Pos 1 tentang kepengurusan Dewan Ambalan (DA) Brotoseno-Larasati;  2) Pos 2 tentang Quiz; 3) Pos 3 menjelaskan tentang pusaka dan adat ambalam; 4) Pos 4 Ice breaking; 5) Pos 5 menjelaskan perjalanan pramuka penegak dan sejarah ambalan.

Pos 4 Ice Breaking dan 5 Perjalanan Pramuka Penegak  dan Sejarah Ambalan

Hari Pertama PTA

Usai kegiatan apel pembukaan dilanjutkan materi kepramukaan oleh kakak bantara kelas XI dan XII. Selesai penyampaian materi dilanjutkan ishoma (Istirahat, sholat Jum’at, makan). Pada saat mendengar suara sirine, peserta mulai melakukan simulasi tanggap bencana banjir. Mereka berlari ke tempat yang aman.

Kegiatan selanjutnya peserta melakukan outbound. Setelah outbound, peserta membersihka pakaian, istirahat, sholat maghrib. Kegiatan selanjutnya  api unggun yang merupakan puncak dari serangkaian kegiatan. Api unggun merupakan tumpukan kayu atau bahan bakar lain yang sengaja dinyalakan untuk menciptakan api terbuka.

Upacara api unggun

Pada malam hari, antar peserta semakin akrab.  Upacara api unggun membawa kedamaian dan kehangatan mereka di tengah malam yang gelap. Peserta melingkari api unggun diiringi dengan pembacaan Dasa Darma Pramuka. Kebersamaan yang terbentuk membuat suasana menjadi hening,  khidmat dan hangat.  Oleh  karena itu api unggun  memiliki makna penting sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan, membangkitkan semangat membara, dan menanamkan nilai-nilai luhur budaya.

Pentas seni calon penegak

Dalam sesi api unggun diselingi acara tukar kado dan pentas seni yang spektakuler. Kegiatan ini menambah keseruan dan kemeriahan.  Pentas seni diikuti para talent murid kelas X. Tari-tarian yang memukau dan aksi yang meriah menghibur para peserta yang lelah kondisinya.  Hal ini tentunya akan menambah keakraban di antara para peserta. Mereka juga antusias mengikuti kegiatan malam hari dengan terpaan angin  yang sejuk. Terlihat gelap telah menyelimuti suasana di lapangan yang mengharuskan peserta untuk mengukir mimpi.

Hari Kedua PTA

Pagi hari kegiatan diawali sholat shubuh, kemudian melakukan kebersihan badan dan lokasi sekitar. Selesai kebersihan, peserta melakukan  senam dan sarapan.  Kegiatan diakhiri dengan upacara penutupan pukul 08.00 WIB.

Pembina dan Kamabigus Ambalan Brotoseno-Larasati serta  bapak ibu guru SMAN 1 Jekulo

Selesai sudah rangkaian proses kegiatan kemah PTA. Semua pengalaman dan kenangan selama Kemah Penerimaan Tamu Ambalan 2025/2026 akan selalu dikenang dalam ingatan para peserta. Hal ini dijadikan momen sebagai ajang untuk saling mengenal, Pramuka yang selalu bergembira, dan belajar bersama. Salam Pramuka. (UT/KT)