Kudus, SalokuNews. Semua guru SMA Negeri 1 Jekulo dalam hari ke-3 In House Training  (IHT) bertema Penyusunan Dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) dan Implementasi Strategi Pembelajaran Mendalam dalam Kegiatan Pembelajaran di  SMA Negeri 1 Jekulo, melakukan praktik menyusun Perencanaan Pembelajaran Mendalam (PPM).

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (9/7/2025)  untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan kerja, serta mengembangkan kompetensi sebagai guru. Praktik menyusun PPM  bertujuan agar guru dapat meningkatkan keterampilan dalam mengembangkan pembelajaran yang lebih bermakna dan sesuai dengan teknologi digital yang semakin berkembang. Pelatihan IHT  ini juga dapat mendorong kolaborasi dan pertukaran pengetahuan antar peserta.

Program yang diselenggarakan secara internal ini bertempat di ruang Multimedia SMA Negeri 1 Jekulo.  Kegiatannya meliputi  praktik pembuatan rencana pembelajaran, pembuatan modul proyek dan presentasi yang dipandu oleh tim kurikulum Luciana Intan Prihatiningsih, S.Pd, M.Pd.

Praktik menyusun PPM merupakan bagian dari persiapan guru dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan agar kegiatan di kelas berjalan lancar dan sesuai harapan targetnya. Dokumen ini disiapkan oleh guru sebelum melaksanakan kegiatan proses pembelajaran di kelas.

Guru Kimia Sri Mulyani, S.Pd presentasi pembuatan PPM

Keberadaan PPM  bukan semata-mata  sebagai formalitas, namun memberikan pegangan dan menjadi pedoman bagi guru selama pembelajaran. PPM memudahkan guru dalam merancang strategi pembelajaran, sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik siswa di kelas. PPM juga membantu agar materi yang diajarkan sesuai dengan Capaian Pembelajaran(CP), ATP ( Alur Tujuan Pembelajaran) dan kurikulum yang berlaku.

Dalam penyusunan PPM, masing-masing kombel membuat proyek modul ajar yang kemudian dipresentasikan. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru dalam pembelajaran.

Di dalam PPM, guru menetapkan tujuan pembelajaran dan teknik penilaian sampai bahan ajar yang digunakan. Dengan seperti ini, guru dapat mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran telah tercapai.

Guru juga harus kreatif dan selalu berinovasi dalam menetapkan model dan strategi pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh karena pembelajarannya monoton.

Di akhir pembelajaran, guru melakukan refleksi dan evaluasi kinerja terhadap  mengajarnya di kelas. Tujuannya supaya dapat mengidentifikasi kekurangan sekaligus  memperbaiki kualitas pembelajaran berikutnya.

Pada sesi ini, posisi tempat duduk guru masih berkelompok dan berkolaborasi dengan teman sesama mata pelajaran  dan sesuai kombel masing-masing. (UT, KT, AY)