Kudus, SalokuNews. SMA Negeri 1 Jekulo menyelenggarakan In House Training  (IHT) bertema Penyusunan Dokumen Kurikulum Satuan Pendidikan (KSP) dan Implementasi Strategi Pembelajaran Mendalam dalam Kegiatan Pembelajaran di  SMA Negeri 1 Jekulo. IHT  rutin tahunan ini diikuti 65  guru dan  20 tenaga kependidikan (tendik). Kegiatan dalam rangka meningkatkan  pengetahuan dan keterampilan guru dan tenaga kependidikan (tendik) berlangsung selama 3 hari, Senin-Rabu (7-9/7/2025) di ruang Multimedia SMA Negeri 1 Jekulo.

Metode yang digunakan dalam kegiatan luring dan cenderung formal serta lebih terstruktur ini meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi, dan curah pendapat.  IHT  berlangsung mulai  pukul 07.30 – 15.30 WIB dengan durasi waktu 32 JP dan  terbagi dalam 3  kegiatan.

IHT  hari pertama, Senin (5/7/2025) tentang refleksi umum, penyampaian RKAS, pembagian tugas, rapat komisi yang dilanjutkan pleno. Kegiatan ini berfokus untuk mencari solusi dari sebuah masalah yang menjadi topik kegiatan yang ada di sekolah.

Sambutan Kepala SMAN 1 Jekulo Kudus, Lasmin S.Pd., M.Pd.

Dalam sambutan pembukaan, Kepala SMA Negeri 1 Jekulo  Lasmin, S.Pd, M.Pd menjelaskan semua guru dan tendik harus dapat meningkatkan kompetensi sesuai bidangnya. “Kita sebagai pendidik maupun tenaga kependidikan untuk keluar dari zona nyaman. Meninggalkan keadaan di mana seseorang merasa aman, tidak menantang, dan mencoba hal-hal baru untuk pengembangan diri, dan meningkatkan kemampuan adaptasi terhadap perubahan,” kata Lasmin.

Guna  memajukan sekolah lanjut Lasmin, tidak harus memiliki jabatan yang tinggi di sekolahnya. “Berbakti memajukan sekolah, tidak harus menjadi kepala sekolah, wakil kepala sekolah, tetapi semua warga sekolah,” ujar Lasmin.

Oleh karena itu Lasmin  mengharapkan kegiatan ini dapat membantu peserta IHT untuk mengembangkan diri melalui peningkatan ilmu dan keterampilan demi kebutuhan pribadi maupun profesional. “IHT ini merupakan kesempatan emas untuk menyerap ilmu dan keterampilan baru dan tidak semata-mata hanya karena ingin mendapat sertifikat kegiatan,” tandas Lasmin.

Dalam kegiatan penyusunan dokumen KSP dibagi menjadi 6 komisi meliputi komisi kurikulum, komisi kesiswaan, komisi sarpras, komisi humas, komisi tenaga kependidikan dan komisi keuangan. Dari tiap-tiap komisi melakukan refleksi dan rencana program yang akan dilaksanakan 1 tahun ke depan. Aktivitas ini  dilakukan dalam bentuk diskusi yang lebih intens, kemudian dipaparkan.

Hal ini dimaksudkan agar kegiatan yang ada di sekolah dapat berjalan lancar dan sesuai harapan. Kegiatan tersebut merupakan salah satu wujud dari semangat loyalitas, tanggungjawab, dan kerjasama tim yang solid sesuai dengan slogan SMA Negeri 1 Jekulo One team, one dream, one goal.

Waka Bidang Kurikulum SMAN 1 Jekulo, Susi Hermayanti, S.Pd.

Sesuai Visi, Misi, dan Tujuan

Waka Kurikulum SMAN 1 Jekulo Susi Hermayanti, S.Pd. mengharapkan kegiatan penyusunan KSP dapat menghasilkan dokumen yang sesuai visi, misi dan tujuan sekolah. Visi SMA Negeri 1 Jekulo adalah ’Terwujudnya pelajar Pancasila yang berprestasi, terampil digital, dan sekolah ramahh anak”.  Sementara  misi sekolah  adalah: 1) Membentuk peserta didik yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif; 2) Meningkatkan prestasi peserta didik di bidang akademik dan non akademik; 3) Meningkatkan keterampilan digital peserta didik; dan 4) Menciptakan lingkungan sekolah yang aman, sehat, bersih, peduli, berbudaya lingkungan dan menyenangkan.

Adapun tujuan SMA Negeri 1 Jekulo meliputi: 1) Terwujudnya peserta didik  yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif; 2) Meningkatnya prestasi peserta didik di bidang akademik dan non akademik; 3) Meningkatnya keterampilan digital peserta didik; 4) Terciptanya lingkungan sekolah yang aman, sehat, bersih, peduli, berbudaya lingkungan dan menyenangkan.

Waka Bidang Kehumasan SMAN 1 Jekulo, Harun, S.Pd.

Kerjasama dengan Perguruan Tinggi

Menurut Waka Humas SMA Negeri 1 Jekulo Harun, S,Pd  dalam upaya meningkatkan kinerja humas, salah satu kegiatannya adalah menjalin kerja sama dengan lembaga-lembaga lain. Dalam program kegiatan humas di tahun pelajaran 2025/2026, diawali kerjasama dengan Universitas Muhammadiyah Kudus (UMKU). “Program ini sudah mulai berjalan. Adanya kerjasama  antara SMA Negeri 1 Jekulo dengan perguruan tinggi UMKU. Dosen UMKU dihadirkan dalam kegiatan IHT, menjadi  narasumber  pembelajaran mendalam,” kata Harun.

Harun berharap, keberhasilan kerjasama dengan UMKU ini akan diikuti  kerjasama  dengan lembaga-lembaga lainnya. “Semoga kerja sama ini dapat menggaet dengan lembaga-lembaga yang lain”, kata Harun dengan penuh harap.

Kepala Tata Usaha SMAN 1 Jekulo, Dra. Noor Munfiah

Peningkatan Tenaga Kebersihan dan Keamanan

Kepala Tata Usaha SMA Negeri 1 Jekulo Dra. Noor Munfiah menjelaskan ada 2 hal yang mendapatkan perhatian untuk peningkatan yaitu tenaga kebersihan dan keamanan. Dalam aspek  kebersihan pagi hari, sebelum pukul 07.00 pagi sudah dibersihkan. Kebersihan dilanjutkan kembali saat jam istirahat ke-2. “Pokoknya djaga kebersihan , terutama kamar mandi,” kata Manfiah.

Mengingat jumlah tenaga kebersihan yang masih kurang, lanjut Munfiah, sebelum masuk  tahun pelajaran baru,  menggunakan tenaga kebersihan dari luar sekolah. “Sebelum tahun ajaran baru ini, mengundang tenaga dari luar untuk membersihkan. Tenaga kebersihan dari sekolah sendiri, kedepannya tinggal merawat, melanjutkan  kebersihannya,” papar Munfiah.

Kaitan menaikkan dan menurunkan bendera, maka yang bertugas menaikkan  bendera adalah petugas piket malam. Bendera merah putih dikibarkan pukul 06.00. Sementara yang menurunkan bendera adalah petugas piket siang.

Untuk kehadiran tenaga kebersihan  berbeda dengan lainnya. Jam kerjanya lebih fleksbel. Oleh karena  pukul 06.45 siswa sudah datang di sekolah, maka jam kerja mereka dimulai lebih awal.

Berdasarkan hasil evaluasi tugas di lingkungan tenaga kependidikan, maka pihaknya memberikan motivasi agar kedepannya dalam menjalankan tugas semakin lebih baik. “Kita sudah rapatkan TU, apa yang kita refleksikan, kita motivasi supaya kedepannya menjadi lebih baik”  kata Munfiah.

Kegiatan tata usaha banyak berkaitan dengan sarana dan prasarana (Sarpras) sekolah. Salah satu usulan tugas tendik  yang terkait dengan sarpras adalah pengamanan ruang kelas. Dari hasil rapat TU, muncul gagasan agar yang menutup dan membuka ruang kelas adalah ketua  atau perwakilan dari kelas masing-masing, kemudian kunci ruang kelas disimpin wali kelasnya.

Berkurangnya jumlah staf tata usaha juga mempengaruhi tugas yang dikerjakan. Karena staf TU yang berstatus ASN tinggal 2 orang, maka beberapa pekerjaan di rangkap oleh keduanya. Alasannya, beberapa jenis pekerjaan hanya bisa dikerjakan oleh ASN. (UT, KT, AY)