Kudus, SalokuNews. SMA Negeri 1 Jekulo menggelar peringatan Maulud Nabi Muhammad SAW di lapangan Indoor pada Rabu (1/9/2025). Kegiatan yang dimulai pukul 07.30 – 11.00 WIB  dihadiri oleh kepala sekolah, semua dewan guru dan karyawan serta murid kelas X, XI, XII SMA Negeri 1 Jekulo. Kegiatan dengan tema “Menguatkan Generasi Muda dengan Teladan Rasulullah”  bertujuan agar generasi penerus khususnya warga Saloku untuk meneladani perilaku, budi pekerti, dan akhlak mulia Nabi Muhammad SAW.

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW merupakan salah satu rutinitas tahunan yang dilaksanakan oleh SMA Negeri 1 Jekulo. Setiap tanggal 12 Rabiul Awal, warga Saloku mengenang kelahiran Nabi Muhammad dan meneladani akhlak serta perjuangan beliau dalam menyebarkan risalah Islam dan memperkuat persatuan umat Islam. Kegiatan ini berlangsung dengan penuh khidmat dan meriah.

Murid laki-laki mengenakan sarung dengan baju koko putih serta peci atau songkok, sementara mutid perempuan tampil anggun dengan gamis putih dan jilbab cokelat susu. Sejak pagi, suasana sudah tampak semarak. Mereka  memasuki lapangan dengan tertib, dimulai dari registrasi kehadiran hingga menerima snack yang telah disiapkan panitia. Kehadiran tim hadroh Mamipon dari Jekulo Kudus yang mengumandangkan shalawat semakin menambah nuansa religius acara.

Acara dipandu MC Dian Aprillia Rahayu dan Martalia Della Zuliyanti yang membuka jalannya kegiatan dengan penuh semangat. Kegiatan diawali dengan pembacaan Al Fatihah ini dihadiri dengan penuh makna dan nilai. Cuaca cerah nan sendu menambah keteguhan rasa cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Selanjutnya, acara dlilanjut dengan pembacaan Tilawatil Qur’an oleh Adinda Adeliya Putri.

Iringan rebana Mamipon turut memeriahkan dan memecahkan suasana di lapangan Indoor. Lantunan sholawat sejenak beranjak dari rasa lelah yang terus bersahutan di udara menyejukkan hati diantara para hadirin. Dengan disuguhkan kegiatan yang dapat mengingatkan perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan agama Islam kepada seluruh penjuru dunia, juga mengingatkan kita untuk senantiasa bersholawat kepadanya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan tahlil oleh Muhammad Nailus Syifa, S.Pd. Tahlil dibaca untuk mencari keberkahan dzikir, yaitu mengingat Allah melalui bacaan-bacaan tertentu. Dengan menundukkan kepala memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT. Setelah itu, Ketua Panitia, Ahmad Fairuz Tsaqif, menyampaikan sambutan dengan penuh rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang hadir dan berperan serta, serta menyampaikan permohonan maaf apabila terdapat kekurangan dalam penyelenggaraan.

Sambutan berikutnya disampaikan Kepala SMA Negeri 1 Jekulo, Lasmin, S.Pd, M.Pd. Lasmin menekankan peringatan Maulid Nabi menjadi bagian dari pendidikan karakter. Harapannya murid-murid semakin bertanggung jawab dalam menjalankan kewajiban ibadah, khususnya bagi yang beragama Islam.

Puncak acara diisi mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh K.H. Abdul Hadi (Kyai Gede). Dalam tausiyahnya, Kyai  menyampaikan usia umat Rasulullah rata-rata hanya berkisar 60–70 tahun. Dengan usia tersebut,   maka  istilah suwidak yang berarti sewektu wektu tindak, mengingatkan bahwa selama hidup manusia harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk beribadah dan menyiapkan bekal akhirat. Malaikat Izrail pun telah memberikan tanda-tanda kematian, di antaranya rambut yang memutih (uban) dan tubuh yang mulai melemah.

Abdul Hadi juga menekankan keutamaan membaca shalawat. Siapa yang ingin memperoleh syafaat Rasulullah hendaknya meneladani sifat-sifat beliau. Membaca shalawat sekali saja dapat mendatangkan nikmat selama sebulan, menghapus sepuluh dosa, menambah sepuluh kebaikan, dan mengangkat derajat sepuluh tingkat. Shalawat juga bermanfaat untuk mengabulkan hajat, menambah pahala, melebur dosa, serta mempermudah datangnya rahmat Rasulullah. Selain itu, keberkahan juga dapat diperoleh melalui kebiasaan membaca Al-Qur’an.

Dalam mauidhohnya Kyai juga mengajak umat Islam khususnya warga Saloku untuk meneladani akhlak dan sifat-sifat mulia Nabi Muhammad SAW, seperti kesabaran, kejujuran, kasih sayang, dan keadilan. Peringatan ini merupakan ajang untuk belajar dan menerapkan akhlak tersebut dalam kehidupan sehari-hari, sehingga bisa menciptakan masyarakat yang lebih baik dan harmonis.

Dengan mengenang hari kelahiran beliau, kita diingatkan kembali tentang sosok yang menjadi teladan dalam seluruh aspek kehidupan. Memperingati Maulid Nabi bukan hanya sekadar seremonial, tetapi menjadi momentum untuk dapat memetik hikmah dari peringatan tersebut. Dengan peringatan Maulid Nabi, kita dapat mengambil hikmah dan suri tauladan untuk membangkitkan semangat mempelajari, memahami dan mengamalkan ajaran agama.

Menjelang penutup tausiyah, beliau mengingatkan tentang empat perkara yang mencerminkan kesombongan, yaitu: orang yang kencing sambil berdiri, orang yang tidak menjawab adzan, orang yang sudah mengusap kening sebelum menyelesaikan sholat, serta orang yang enggan membaca shalawat. Melalui pesan-pesan tersebut, diharapkan siswa SMAN 1 Jekulo dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT, memperbanyak ibadah, dan menjadikan Rasulullah SAW sebagai teladan utama dalam kehidupan sehari-hari.

Di balik kemeriahan acara, tentu ada banyak cerita menarik, salah satu peserta menyampaikan perasaannya setelah mengikuti acara hari ini, “Perasaan saya sangat senang karena mendapat banyak ilmu baru pada mauidhoh hasanah, saya berharap acara maulid nabi kedepannya dapat berjalan lebih tertib dan nyaman bagi semua,” ujarnya.

Panitia acara juga menyampaikan mengenai persiapan, kendala serta pesan untuk siswa yang hadir, “Kami sudah mempersiapkan acara dari jauh-jauh hari, menyiapkan semua perlengkapan yang dibutuhkan dan selalu mengadakan rapat. Kendala yang kami alami salah satunya adalah mengenai keamanan untuk mengatur ketertiban siswa. Pesan untuk teman teman semua yang mengikuti acara hari ini semoga dapat membawa berkah, dapat mengambil sisi positifnya dan mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW,” jelasnya

Ibu Lismah juga menyampaikan hal serupa, “Acara maulid nabi tahun ini berjalan dengan baik, terlihat dari antusiasme siswa  yang tinggi. Harapan saya, kegiatan seperti ini bisa terus dilaksanakan setiap tahun, karena selain memperingati kelahiran Rasulullah, juga menjadi sarana pembentukan karakter bagi siswa,” papar Lismah.

Sebagai penutup rangkaian kegiatan, murid-murid mengumpulkan catatan materi dari mauidhoh hasanah kepada panitia. Setelah itu, seluruh peserta bersama sama berdoa sebelum pulang. Kegiatan sekolah  dilanjutkan dengan pembelajaran daring di rumah masing-masing (WI,UT,KT)