Kudus, SalokuNews – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI) di SMAN 1 Jekulo berlangsung dengan meriah dan hikmat serta berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Upacara yang digelar di lapangan  SMA Negeri 1 Jekulo pada Minggu (17/8/2025) berlangsung mulai pukul 07.00 WIB menjadi momen istimewa karena dipersiapkan dengan detail serta melibatkan seluruh warga sekolah.

Tahun ini mimbar pembina upacara tampil lebih istimewa. Karpet merah dibentangkan dengan rapi, dihiasi rangkaian bunga yang memperindah tempat podium tersebut. Dekorasi elegan itu menghadirkan nuansa megah, berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang sederhana. Sejumlah guru yang hadir memberi apresiasi. “Dekorasi seperti karpet merah dan bunga memberi suasana berbeda dan menambah semangat kita semua,” ujar salah seorang guru.

Sejak pagi, para siswa sudah memenuhi lapangan dengan seragam putih abu-abu OSIS lengkap beserta atribut seperti topi dan jas almamater. Teriknya matahari tidak mengurangi semangat mereka untuk mengikuti jalannya upacara. Begitu pula kekompakan KORPRI terlihat pada seragam yang dikenakan dewan guru dan tenaga kependidikan.

Petugas upacara mengenakan pakaian seragam putih, termasuk Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) dengan berbagai atribut pelengkap seperti peci, lambang anggota, hingga scraf di leher yang berwarna merah.  Warna putih dipilih sebagai makna kesucian dalam melaksanakan tugas pokok mengibarkan Bendera Pusaka Merah Putih.

Membanggakan Penampilan Paskibra

Momen paling ditunggu adalah pengibaran Sang Saka Merah Putih. Langkah tegap terlihat barisan Paskibra dengan suara aba-aba yang lantang seolah memecah suasana di lapangan yang cerah. Mereka menampilkan gerakan tegas, berirama, dan penuh kekompakan. Seragam putih lengkap dengan dasi merah putih serta sepatu mengkilap membuat mereka tampak gagah dan berwibawa.

Pengibaran Bendera Pusaka Merah Putih

Pasukan Pengibar Bendera yang terdiri dari 12 murid siap menerima bendera Sang Merah Putih dari pembina upacara. Mereka siap mengibarkan  Sang Saka Merah Putih dengan iringan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh tim paduan suara SMA Negeri 1Jekulo.

Saat bendera mulai dinaikkan, seluruh peserta upacara berdiri tegap di bawah kibaran Sang Saka Merah Putih. Ini merupakan  bentuk penghormatan terhadap jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan bangsa.

Tidak heran jika suasana lapangan seketika menjadi syahdu dan membangkitkan rasa nasionalisme. “Menjadi bagian dari Paskibra adalah kebanggaan besar. Tugas ini bukan hanya rutinitas, melainkan wujud pengabdian kecil untuk bangsa. Saat bendera berkibar, rasanya haru sekali,” ungkap salah satu anggota Paskibra setelah upacara.

Dalam amanatnya,  Waka Humas membacakan pesan Gubernur Jawa Tengah kepada generasi muda untuk mengisi kemerdekaan dengan karya nyata. Generasi muda diharapkan tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat, jiwa nasionalisme, serta kepedulian sosial.

Upacara Peringatan HUT ke-80 RI

Pidato ditutup dengan kobar semangat “Merdeka, Merdeka, Merdeka!” disertai tangan mengepal yang menggema di lapangan upacara.  Semangat kemerdekaan masih berlanjut dengan menyanyian lagu Kemerdekaan dan Berkibarlah bendera negeriku oleh tim paduan suara.

Seluruh prosesi upacara berjalan lancar, mulai dari pengibaran sang merah putih, pembacaan teks Pancasila, hening cipta, amanat pembina upacara hingga penutup doa.

Refleksi Makna Kemerdekaan

Bagi murid SMA Negeri 1 Jekulo, peringatan HUT RI bukan sekadar agenda tahunan, melainkan momen refleksi untuk meneladani perjuangan para pahlawan. Banyak dari mereka menyadari bahwa kemerdekaan yang diraih dengan pengorbanan besar harus dijaga melalui sikap disiplin, prestasi, dan tanggung jawab sebagai pelajar. “Kami memang tidak lagi mengangkat senjata, tetapi bisa berjuang melalui belajar sungguh-sungguh, menjaga nama baik sekolah, serta meraih prestasi. Itulah bentuk perjuangan kami sebagai pelajar,” kata seorang siswa kelas XI.

Guru dan Tendik SMA Negeri 1 Jekulo usai upacara peringatan HUT ke-80 RI

 

Selain itu, kuatnya rasa nasionalisme mereka tampak saat upacara berlangsung.  Meski cuaca terik, seluruh peserta tetap antusias mengikuti upacara hingga selesai. Wajah-wajah penuh semangat terlihat dari awal hingga akhir prosesi. Kekompakan dan disiplin siswa saat mengikuti jalannya acara menjadi cerminan kuatnya rasa nasionalisme di kalangan generasi muda.