
Kudus, SalokuNews. Kemerdekaan sejati hanya akan terwujud jika rakyat hidup sejahtera, terdidik, berintegritas, dan rukun dalam keberagaman. Karenanya tantangan bangsa Indonesia dalam mewujudkan kemerdekan sejati adalah mewaspadai dan memerangi kemiskinan, kebodohan, korupsi, serta ancaman terhadap kebhinekaan.
Demikian sambutan Gubernur Jawa Tengah Komjen Pol (P) Drs. Ahmad Luthfi, SH, S.St, M.K pada Upacara pengibaran bendera HUT ke-80 kemerdekaan RI tahun 2025, yang dbacakan Waka Humas SMA Negeri 1 Jekulo Harun, S.Pd di lapangan sekolahnya Minggu (17/8/2025).
Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini, bukanlah sebuah hadiah melainkan hasil perjuangan panjang, pengorbanan darah, air mata dan nyawa para pahlawan. Karenannya tugas bangsa Indonesia saat ini sebagai penerus perjuangan adalah memastikan bahwa semangat kemerdekaa itu tidak akan pernah pudar dan cita-cita luhur bangsa Indonesia yang bersatu berdaulat, adil dan makmur, tetap menjadi tujuannya untuk terus melangkah.
Kepada generasi muda, Gubernur Jawa Tengah berpesan agar mereka tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kuat, jiwa nasionalisme, serta kepedulian sosial. Tantangan zaman semakin kompleks sehingga semangat perjuangan mereka generasi muda diwujudkan dalam bentuk inovasi, kreativitas, dan kontribusi positif bagi lingkungan sekitar
Tentunya peringatan HUT kemerdekaan RI bukan semata-mata ritual tahunan, melainkan momentum penting untuk meneguhkan kembali rasa cinta tanah air sekaligus mengenang perjuangan dan jasa pahlawan kita dalam meraih kemerdekaan.
Momentum penting ini selaras dengan tema HUT kemerdekaan tahun 2025 yaitu bersatu, berdaulat, rakyat sejahtera, Indonesia maju. Tema tersebut mengandung makna bahwa persatuan merupakan fondasi kedaulatan, kesejahteraan rakyat adalah tujuan utama pembangunan, dan kemajuan bangsa itu visi masa depan yang menjadi pencapaian bersama. Tema ini sekaligus menjadi pengingat untuk merefleksikan perjalanan bangsa, mengevaluasi pencapaian serta memperkuat semangat gotong-royong dalam menghadapi tantangan masa depan menjadi Indonesa lebih baik.
Meskipun dalam beberapa tahun kemarin pembangunan di Jawa Tengah menunjukkan pencapaian yang positif, kita tetap harus memperkuat sinergi dan membangun kolaborasi untuk Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Pencapaian hal positif terlihat dalam naiknya perekonomian triwulan II tahun 2025 dan indeks pembangunan manusis serta turunnya tingkat pengangguran terbuka dan angka kemiskinan ekstrim.
Memperkuat sinergi dan membangun kolaborasi tampak dalam pelaksanaan program prioritas seperti : 1) Pelayanan birokrasi dengan pendekatan good clear government dan collaborative Governance; 2) Meluncukan program pesantren obah dan kartu zilenial untuk mendorong sektor ekonomi kreatif bagi anak-anak muda; 3) Memberikan subsisdi pupuk, solar dan pangan strategis bagi petani dan nelayan; 4) Program kecamatan berdaya; 5) Peningkatan status bandara Ahmad Yani menjadi bandara internasional; 6) Pemeriksan dokter spesialis keliling (speling); 7) Beasiswa masyarakat dan anak-anak putus sekolah; 8) Mendorong pembangunan sistem desalinasi pada pesisir utara dan selatan Jawa Tengah untuk memenuhi suplai air bersih; 9) Penurunan tarif Trans Jateng untuk lansia, buruh, veteran, dan pelajar; dan 10) Kolaborasi pembangunan dengan 44 perguruan tinggi, forum senayan dan forum berlian.
Tugas kita sekarang adalah menjadikan kemerdekan ini untuk bekerja lebih keras, cerdas, dan ikhlas. Isi kemerdekaan dengan karya nyata agar Jawa Tengah menjadi lokomotif kemajuan Indonesia, menuju masyarakat yang semakin maju, sejahtera, berdaya saing dan berkeadilan.